Sabtu, 05 April 2025

Abu Ar-Raihan Al-Biruni

Abu Ar-Raihan Al-Biruni merupakan salah satu dari dua ilmuwan besar muslim dalam bidang pengetahuan alam, sekalipun para ilmuwan Barat mengatakan bahwa dialah satu-satunya ilmuwan terbesar muslim. Bahkan salah seorang dari mereka menganggapnya sebagai pemikir ilmiah terbesar sepanjang sejarah manusia.

TEMPAT, TANGGAL LAHIR, DAN RIWAYAT HIDUP

Ada perbedaan pendapat tentang tahun lahir dan wafatnya Al-Biruni. Namun kebanyakan mengatakan bahwa dia dilahirkan pada tahun 362 H (973 M), sekalipun ada juga yang mengatakan bahwa dia dilahirkan pada tahun 351 H (962 M). Adapun tempat kelahirannya adalah salah satu pinggiran kota Kats yang merupakan pusat kota Khawarizm di Asia Tengah.

Inilah yang menyebabkan dia dipanggildengan nama Al-Biruni, karena Birun adalah bahasa Persia yang berarti pinggiran kota. Bahasa ibunya adalah bahasa Persia dan kebudayaannya juga kebudayaan Persia, sekalipun dari segi ras mereka berasal dari Turki. Nama lengkapnya adalah Abu Ar-Raihan Muhammad bin Ahmad AlKhawarizmi Al-Biruni. Orang-orang berilmu pada masanya memanggilnya dengan "ustadz" (guru besar) sebagaibukti tingkat keilmuannya yang tinggi.Sedangkan orang-orang Barat mengenalnya dengan panggilan Master Aliboron.

Sejak usia kanak-kanak, Al-Biruni belajar kepada Abu An-Nashr bin Arraq. Dia menunjukkan potensinya yang besar sejak usia dinidalambidang matematika,astronomi, geografi,sejarah, danberbagai macam ilmu lainnya.

Ketika dia berusia dua puluh tahun, Abu Ar-Raihan pergi ke negeri Jurjan dan bekerja pada pangeranSyamsul Ma'ali Qabus bin Wasykamir. Itulah kesempatan yang baik baginya untuk bertemu dengan para ilmuwan besar yang bekerja di istana Syamsul Ma'ali. Di antaranya dia bertemu dengan Ibnu Sina yang dikenal memiliki persahabatan dekat dengan Al-Biruni sehingga membuahkan korespondensi ilmiah yang sangat bemilai antara kedua ilmuwan besar ini.

Abu Ar-Raihan mulai menulis buku sejak dia berana Istana Jurjan. Dia telah bekerja selama sepuluh tahun di istana itu, kemudian kembali ke Khawarizm sekitar tahun 400 H (1010 M) dan bekerja kepada Kharizmiyah (Abu Al-Abbas Al-Ma'mun) dan menjadikannya sebagai penasihat khususnya. Selama berada di istana Abu Al-Abbas, kehidupan Al-Biruni dipenuhi dengan kegiatan melakukan penelitian hingga terjadi sesuatu yang tidak disangka-sangka, yaitu berubahnya situasi politik akibat terbunuh Abu Al-Abbas dan kekuasaannya diambil alih oleh sultan Ghaznah17, Mahmud bin Sabkatkin atau Mahmud Al-Ghaznawi, yang kemudian menguasai Khawarizm.

Tentara Mahmud Al-Ghaznawi menahan semua tawanan termsuk para ilmuwan yang berada di istana Khawarizmsyah. Sultan Al-Ghaznawi adalah seorang yang keras dan tidak paham agama Islam yang sebenarnya sehingga dia memerintahkan untuk membunuh para ilmuwan tersebut. Al-Biruni termasuk di antara yang hampir saja menemui ajalnya ketika itu, kalau bukan karena diselamatkan oleh seorang cendikiawan pengikut sultan Al-Ghaznawi yang telah mengenal Abu Ar-Raihan dan pengalamannya dalam ilmu perbintangan, sehingga dia membiarkannya hidup dan disuruh bekerja di istananya di Ghaznah. Abu Ar-Raihan Al-Biruni kemudian turut melakukan penaklukan yang dilakukan oleh sultan di Utara India.Setelah berada di India, AlBiruni mempelajari bahasa penduduk setempat, agama, filsafat, ilmu, dan kebudayaan mereka. Di sana dia menulis buku-buku tentang sejarah mereka yang menjadi rujukan terpenting bagi India hingga waktu belakangan. Dia tinggal di India dalam waktu yang sangat lama, bahkan ada yang mengatakan hampir empat puluh tahun. Dia kemudian kembali ke Ghaznah dan menfokuskan diri melakukan penelitian dan menulis.Setelah wafatnya Sultan Mahmud, Al-Biruni tetap menjaga hubungan baiknya dengan istana Ghaznah pada masa pemerintahan anaknya,Sultan Mas'ud.

Al-Biruni terus melakukan penelitian dan menulis hingga akhir hayatnya. Para sejarawan sepakat bahwa dia wafat pada tahun 440 H (1048 M). Namun, seorang orientalis bernama Max Mayerhope menegaskan bahwa selama dia melakukan penelitian tentang biografi AlBiruni dan penemuan ilmiahnya, dia menyimpulkan bahwa Al-Biruni wafat pada tahun 442 H (1050 M).

PARA LLMUWAN YANG HIDUP SEMASA DENGANNYA

Al-Biruni hidup masa tiga ilmuwan muslim besar dan terkemuka, yaitu Ibnu Sina, Al-Hasan bin Al-Haitsam, dan Al-Karkhi

BIDANG SPESIALISASI YANG PALING MENONJOL DITEKUNI OLEH AL-BIRUNI

Al-Biruniadalah ilmuwan muslim yang paling banyak menulis ensiklopedia sehingga dia sangat menonjol dalam semua bidang pengetahuan dan penelitian, tanpa mengurangi akurasi dan kebenaran hasil penelitiannya pada saat yang bersamaan dalam ilmu dan penelitan yang ditekuninya. Adapun penemuan ilmiahnya yang terpenting terfokus pada beberapa ilmu berikut:

  • Ilmu matematika: geometri,ilmu hitung,ilmu hitung trigonometri, dan aljabar.
  • Ilmu pengetahuan alam: Mekanik, Hidrostatistik dan optik

Dia memiliki banyak karya tulis dalam bidang astronomi, geologi, geokimia, geografi, dan geografi matematika.

Kemudian dalam ilmu humaniora dia dikenal dengan penelitian dan karya-karyanya seperti; karya dalam sejarah, filsafat, agama,sosial, dan kalender berbagai suku bangsa.

KEMAMPUAN BAHASA AL-BIRUNI

Al-Biruni menguasai banyak bahasa yang umum dipakai pada masa itu, di samping memiliki kemampuan intelektualitas yang sangat istimewa. Ini semua telah membantunya dalam melakukan penelitian dan menulis karya-karyanya. Selain bisa bahasa Arab dan bahasa Persia, Al-Biruni juga bisa bahasa Iberia, Suryani, dan Sanskerta. Dan, terakhir dia menguasai bahasa kebudayaan India dan banyak menulis buku-buku dalam bahasa India, sehingga buku-bukunya yang berbahasa India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan ilmu kaum muslimin diterjemahkan ke dalam bahasa India. Perlu diberitahukan bahwa Al-Biruni secara khusus sangat menyukai bahasa Arab dan banyak dipergunakan dalam karya-karyanya.

PENELITIAN DAN PENEMUAN LLMIAH AL-BIRUNI

1. DALAM ILMU MATEMATIKA

  • Aljabar:
    - Al-Biruni mempelajari persamaan Al-Khawarizmi dalam aljabar dan memberikan penambahan padanya.
    Dia menyusun kaedah-kaedah geometri.
  • Geometri:
    - Dia membuat dasar-dasar gambar pada permukaan bola.
    - Dia membuat rumus-rumus matematika untuk menghitung lingkaran bumi dan diameternya yang dikenal dengan rumus Al-Biruni
    - Dia menyelesaikan soal-soal yang dikenal dengan sebutan soal-soal Al-Biruni, yaitu soal-soal yang tidak dapat diselesaikan dengan penggaris dan jangka.
  • Hitungan trigonometri:
    - Dia berhasil menemukan rumus-rumus yang sesuai dengan sinus.
    - Dia membuat tabel-tabel matematika bagi sinus sudut dan bayangannya.
    - Dia membahas sudut segitiga dan membaginya secara rata.
  • Kalkulus:
    - Dia berhasil membuat rumus kalkulus yang ditemukan oleh Tsabit bin Qurah dengan menggunakan bukti-bukti geometris. Penemuan ini akhirnya diklaim sebagai penemuan Ishac Newton oleh orang Barat.
  • Aritmatika (ilmu hitung)
    - Dia memiliki beberapa buku yang dikarangnya dalam aritmatika. Dia juga menulis buku tentang sejarah angka India dan perpindahannya ke Arab serta pengembangannya seperti yang kita kenal sekarang.

Beberapa Karyanya di Bidang Matematika dan Aplikasinya

  1. "Kitab Al-Masa'il Al-Handasiyyah"
  2. “Kitab Tasthih Ash-Shuwar Wa Tabthih Al-Kuwar"
  3. " Kitab Istikhraj Al-Authar Fi Ad-Dairah Bikhawash AlKhaththi Al-Munhani Fiha"
  4. "Kitab Jam'i Ath-Thuruq As-Sa'irah Fi Ma'rifati Autar Ad-Da'irah"
  5. " Kitab Tarjamah Ma Fi Barahin As-Sadhanah Min Thuruq Al-Hisab"
  6. "Kitab Kaifiyyati Rusum Al-Hindi fi Ta'allum Al-Hisab"

2. BIDANG ILMU PENGETAHUAN ALAM (FISIKA)

  • Dia mengembangkan cara dan menemukan peralatan untuk menentukan timbangan logam dengan tingkat akurasi yang tinggi mendekati cara-cara yang ada pada masa sekarang.
  • Dia menerangkan fenomena khusus yang berhubungan dengan tekanan zat cair gas dan keseimbangannya. Dia juga menjelaskan mengapa air yang menguap dan mata air naik ke atas. Untuk mengetahui fenomena ini, dia menggunakan rumusrumus hidrostatistik.
  • Dia telah mendahului para ilmuwan pada masanya dalam menyimpulkan bahwa kecepatan cahaya melebihi kecepatan suara. Dia sependapat dengan Ibnul Haitsam dalam menentang pendapat Galenus, dan mengatakan bahwa sinar cahaya bersumber dari objek benda yang dilihat ke mata.

3. BIDANG GEOLOGI DAN ILMU PERTAMBANGAN

Al-Biruni memperingatkan terjadinya dua fenomena, yaitu; "terbenamnya daratan oleh air laut" dan "penyurutan air laut" baik pada masa lampau sebelum terciptanya manusia, maupun setelahnya. Dia menjelaskan secara khusus bahwa jazirah Arab telah ditenggelamkan oleh air laut sebelum air laut itu menyusut kembali dan meninggalkan bekas-bekasnya pada lapisan bumi dan tanda-tandanya di batu dan karang. Sebagaimana dia juga menjelaskan bahwa lembah sungai As-Sanad sebelumnya adalah laut sebelum ditanami pohon-pohon yang akhirnya menutupi sungai itu selamanya.

Dari tulisan-tulisan Al-Biruni nampak jelas bahwa dia mengetahui hakekat perubahan yang terjadi pada kulit bumi, dan bahwa perubahan itu terjadi secara pelan dan bertahap dalam jangka waktu yang sangat panjang, atau seperti yang kita ketahui dengan istilah sekarang "Eon dan masa geologi." Bahkan dia juga mengetahui hakekat dan sisa-sisa kehidupan masa lalu di bumi dari hasil penggalian. Kedua hal ini tidak diketahui oleh bangsa Eropa kecuali setelah masa kebangkitan, dengan selisih waktu bertahun-tahun.

Dalambukunya,"Al-Jamahir Fi Ma'rifatil Jawahir," AlBiruni telah menggagas dasar-dasar ilmiah bagi ilmu pertambangan dan cara menambang. Dia kemudian menulis buku tentang logam berdasarkan fungsinya secara fisika. Dia juga membuat dasar-dasar ukuran kekerasan logam yang dipergunakan sekarang. Buku ini terdiri dari penjelasan tentang berbagai macam logam, tempat-tempat asalnya, cara mengeluarkannya dari tambang, campuran dan jenis kotoran yang ada padanya, dan berbagai macam manfaatnya.

Sedangkan dalam buku "Maqalah Fin Nasab Allati Baina Al-Falzat Wal Jawahir Fil Hajm," Al-Biruni memaparkan hasil penelitiannya tentang timbangan delapan belas jenis logam dan batu. Timbangantimbangan ini sangat mendekati hasil penelitian modern, sekalipun telah berlalu seribu tahun antara masa Al-Biruni dengan masa kita. Karena itu, tidak diragukan bahwa hal ini merupakan suatu penemuan ilmiah yang besar.

Previous
« Prev Post

Artikel Terkait

Copyright Ⓒ 2024 | Khazanah Islam