Senin, 07 April 2025

Abu Ar-Raihan Al-Biruni (2)

4. ILMU ASTRONOMI

Al-Biruni adalah orang yang pertama kali menyimpulkan adanya pergerakan titik matahari yang terjauh dari bumi. Sebagaimana dia juga membuat tabeltabel astronomi baru berdasarkan hasil penelitiannya dalam meneropong bintang-bintang. Dia bahkan mengkritisi tabel-tabel astronomi yang dibuat oleh para ilmuwan sebelumnya dan memperbaikinya.

Dalam dua bukunya yang berjudul, "Al-Qanun AlMas'udi Fi Al-Hai'ah Wa An-Nujum" dan "At-Tafhim li Awa'il Shina’at At-Tanjim," Al-Biruni menulis sebagian besar hasil penelitiannya dalam ilmu astronomi. Sebagaimana juga dalam buku yang pertama ini, dia mengumpulkan hasil penelitiannya dalam meneropong bintang-bintang dan berbagai teori astronomi yang dikritisinya secara objektif.

Berikut sebagian karya Al-Biruni dalam ilmu astronomi:

  • "Al-Qanun Al-Mas'udi Fi AL-Hai'ah Wa An-Nujum"
  • At-Tafhim Li Awa'il Shina'at At-Tanjim
  • " Kitab Maqalid Al-Ilmi Al-Hai'ah Wa Ma Yahduts Fi Basithat Al-Kurrah"
  • “Kitab Istisyhad Bi Ikhtilaf Al-Arshad"
  • Kitab Ath-Thatbiq Ila Tahqiq Harakat Asy-Syams"
  • " Kitab Fi Tahqiq Manazil Al-Qamar"
  • " Kitab Kurriyat As-Sama'"
  • "Kitab Ru' yat Al-Ahillah"
  • "Kitab Al-Amal Bi Al-Istharlab"
  • "Kitab Dawa'ir As-Samawat Fi Al-Istharlab"
  • “Kitab Isti'ab Al-Wujuh Al-Mumkinah Fi Shifat AlIstharlab"
  • “Ifrad Al-Maqal Fi Amri Azh-Zhilal"
  • "Kitab Tashwir Al-Amri Al-Fajri Wa Asy-Syafqi Fi Jihati Asy-Syarqi Wa Al-Gharbi Min Al-Ufuq
  • Masih banyak lagi kitab karyanya yang lain

5. BIDANG GEOGRAFI

Al-Biruni menjelaskan bahwa planet-planet yang kita kenal beredar di sekitar matahari, dan bahwa perbedaan antara malam dan siang disebabkan oleh perputaran bumi pada dirinya dan bukan karena perputaran matahari. Ini merupakan suatu penemuan wawasan yang baru mendahului para astronom Barat seperti Copernicus dan Galelio dengan selesih jarah sekitar Lima abad. Itupun kalau pemikiran keduanya bukan berasal dari pemikiran Al-Biruni yang didapatkan dari buku-bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku Al-Biruni yang berjudul "Shifatul Ma' murah" dianggap sebagai sumber rujukan penting bagi ilmu pengetahun geografi, terutama karena dia banyak mengkritisi buku-buku geografi yang ada pada masanya.

Secara khusus, Al-Biruni unggul dalam geografi matematika, terutama yang berhubungan dengan penentuan garis lintang dan bujur serta jarak antara negara yang satu dengan lainnya, dan ilmu topografi (Ilmu pergerakan bumi)

Al-Biruni juga mengukur lingkaran bumi dengan menggunakan matematika geografi. Cara ini di Barat dikenal dengan sebutan "teori Al-Biruni." Menurut seorang orientalis, Nallino,"Pengukuran yang dilakukan oleh Al-Biruni pada lingkaran bumi merupakan salah satu efek dari peradaban Islam." Al-Biruni juga menguasai studi tentang pemerataan bola bumi—memindahkan gambar bumi yang berbentuk bola ke atas kertas—dengan membuatnya secara rata dan lurus, tanpa menghilangkan keserasian bagian-bagiannya.

Dalam sebagian bukunya, Al-Biruni mengkritisi pendapat para ilmuwan Yunani dan India tentang pembagian bola bumi dan penyebaran pemukiman di atas bumi. Hasilnya, dia menolak pemikiran orang-orang Yunani dan India yang mengatakan bahwa separuh bagian dari bumi di sebelah Barat tidak dapat ditempati. Sebagai bukti dari kelirunya pendapat orang-orang India ini, temyata Kolombus menemukan dunia baru di belahan Barat bumi.

Berikut sebagian karya Al-Biruni dalam bidang geografi matematika:

  • Kitab Fi Tahdzib Al-Aqwal Fi Tashhih Al-Ardh Wa AlAthwal"
  • " Kitab Fi Tahdid An-Nihayat Al-Amakin Li Tashhih Masafat Al-Masakin"
  • "Maqalah Fi Ta' yin Al-Bilad Min Al-Ardh Wath Thul Wa Kilahuma"
  • "Maqalah Fi Istikhraj Al-Qadr Al-Ardhi Bi Rashdi Inhithath Al-Ufuq An Qalal Al-Jabal"
  • "Kitab Idhah Al-Adillah Ala Kaifiyyati Samt Al-Qiblah"
  • "Kitab Tashthish Ash-Shuwar Wa Tabthih Al-Kuwar"
  • " Kitab Tahdid Al-Ma' murah Wa Tashhihuha Fi AshShurah"
  • " Kitab Takmili Shina'at At-Tashthih"

6. BIDANG BIOLOGI

Dalam buku-bukunya, Al-Biruni memaparkan tentang prilaku menyimpang pada tumbuh-tumbuhan dan hewan (seperti fenomena kembar siam), dan menerangkan fenomena perkawinan pada beberapa jenis daun bunga.

7. Bidang Farmakologi.

Dalam bidang farmakologi, Al-Biruni menulis buku berjudul " Kitab Ash-Shaidalah Fith Thib" yang disusun berdasarkan huruf abjad dan berisi tentang berbagai macam obat-obatan serta pendapat orang-orang terdahulu tentang obat-obatan tersebut.

8. BIDANG HUMANIORA DAN SASTRA

Al-Biruni memiliki karya yang sangat legendaris dalam bidang humaniora dan termasuk yang diperhitungkan dalam peradaban Arab Islam. Berikut adalah penjelasannya:

* Dalam bidang sejarah:

Dia menulis buku "Tahqiq Ma Li AUHindi Min Maqulah Maqbulah Fi Al-Aqli Au Mardzazvilah," atau yang lebih dikenal dengan nama "Thariq Al-Hindi.” Buku ini berisi pengetahuan yang benar dan akurat yang dia kumpulkan dari India selama empat puluh tahun. Buku ini mengupas permasalahan yang tidak pemah terpikirkan sebelumnya di India, seperti sastra, kehidupan beragama, filsafat, adat, dan tradisi masyarakat setempat. Buku ini menjadi rujukan dunia tentang India dan seluk beluk kondisi negaranya, serta diterjemahkan oleh seorang orientalis Jerman,Schau, ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan di London pada tahun 1887 M.

Al-Biruni juga menulis buku yang berjudul"Al-Atsar Al-Baqiyah Min Al-Qurun Al-Khaliyah” pada masa mudanya ketika dia masih berada di Istana Jurjan. Buku ini menjadi dasar penentuan berbagai kalender dari semua suku bangsa di dunia, hari raya, dan musimmusimnya. Dia melakukan studi banding antara kondisi sebelumnya dengan keadaan pada masanya. Dia menjelaskan tentang bagaimana sejarah yang bermacammacam bisa bertemu. Di samping itu, dia juga membuat

tabel-tabel khusus tentang nama-nama bulan Persia, Turki, India, Iberia dan Romawi. Penulisan buku ini sebenarnya tidak terlepas dari penelitiannya dalam ilmu astronomi, matematika, dan fisika.

* Dalam bidang filsafat:

Al-Biruni memiliki beberapa karya dalam bidang filsafat, karena ketika menetap di India dia belajar ilmu filsafat India dan mengajarkan filsafat Yunani kepada orang-orang India. Selain itu, Al-Biruni juga melakukan korespondensi dengan Ibnu Sina yang membahas tentang perbandingan antara berbagai aliran filsafat dan sufi di kalangan orang-orang India, umat kristiani, dan masyarakat muslim.

* Dalam bidang sastra:

Al-Biruni banyak mendapatkan pengalaman di bidang kebudayaan dan sastra,dan menulis buku tentang hal itu, seperti "Syarhu Syi'ri Abi Tamam,” dan "Mukhtar Al-Asy'ar Wa Al-Atsar."

PEMIKIRAN LLMIAH AL-BIRUNI

Al-Biruni mengkritik metodologi India karena tidak ilmiah dan ilmu mereka tidak jauh dari sekedar mengirangira. Dia berpendapat bahwa ilmu yang diyakini kebenarannya adalah yang diperoleh dari perasaan antara akal dan logika.

Dalam pengantar bukunya yang berjudul "Al-Atsar Al-Baqiyah Min Al-Qurun Al-Khaliyah," dia menjelaskan bahwa metodologi ilmiah itu terdiri dari beberapa hal berikut:

Seorang ilmuwan tidak menemukan ilmu dengan tibatiba, melainkan dari apa yang dia pelajari sebelumnya dari buku-buku orang terdahulu.

Karena itu dalam mempelajari buku-buku orang terdahulu harus diikuti dengan kritik yang bertujuan memperbaiki kesalahannya berdasarkan dalil-dalil akal.

Agar kita dapat meyakini kebenaran dalil akal tersebut, maka kita harus mempraktikkannya secara fisik dalam bidang ilmiah yang bermacam-macam.

Dalam melakukan penelitian ilmiah, terutama yang berhubungan dengan mikanik dan statistik, Al-Biruni melakukan percobaan dan menjadikannya sebagai hasil penelitiannya. Dia secara tegas menolak adanya pemikiran khurafat (tahayyul), sehingga dia banyak menolak berbagai pemikiran—sekalipun pemikiran para ilmuwan—seperti pemikiran tentang berubahnya logam yang tidak berharga menjadi emas dan perak. Bahkan dalam hal ini ada yang lucu, karena dia juga menolak pemikiran bahwa mata ular bisa mencucurkan air mata ketika melihat zamrud.Sebelum menolak pemikiran ini, dia mengadakan percobaan dengan menunjukkan kalung zamrud dan menggerak-gerakkannya di depan mata ular, temyata ular itu tidak mencucurkan air mata seperti yang dikatakan oleh orang-orang. Dia lalu berkata, "Kalung zamrud itu justru menghiasi matanya, dan tidak berpengaruh sedikit pun, atau bahkan membuat penglihatannya semakin tajam."

KARYA-KARYANYA

Karya-karya Al-Biruni yang telah kami sebutkan di halaman sebelumnya sebenarnya hanya merupakan contoh terpenting dari sekian banyak karyanya. Yang jelas, Al-Biruni tidak mempelajari dan menguasai suatu ilmu dalam bidang apa pun kecuali dia akan menulisbuku tentang hal itu. Dalam buku "Yaqut Al-Hamawi" dikatakan bahwa karya-karyanya digotong oleh unta. Sedangkan sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa dia menulis sebanyak 180 buku dalam bidang matematika, astronomi, ilmu pengetahuan alam, geologi dan pertambangan, farmasi, kedokteran, fenomena cuaca, peralatan-peralatan ilmiah, geografi, kalender, filsafat, agama, sosial, dan sastra.

Sebagian buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Inggris, Prancis, Rusia, Urdu, dan Jerman.

Previous
« Prev Post

Artikel Terkait

Copyright Ⓒ 2024 | Khazanah Islam