TENTANG KEPRIBADIAN AL-BIRUNI
Banyaknya produk pemikiran Al-Biruni dan penguasaannya pada berbagai cabang ilmu yang ditekuninya tidak selamanya hanya dilihat dari nilainya, melainkan juga karena pembahasannya sangat mendalam dan tingkat akurasinya sangat tinggi. Inilah yang membedakan antara Al-Biruni dengan lainnya. Di samping memang jenius, Al-Birnni juga memiliki akhlak yang baik dan berlapang untuk menerima kebudayaan dan ilmu pengetahuan dari bangsa lain serta menulis dari sumber aslibukan dari terjemahannya. Karya-karyanya sangat menjaga amanah ilmiah,sehingga dia tidak pemah menghapuskan atau menafikan pendapat orang lain, atau mengklaim penemuan orang lain sebagai penemuannya, sekalipun dia banyak memberikan penambahan pada berbagai penemuan tersebut. Misalnya seperti yang dinyatakan dalam bukunya"Maqalid Ilmi AlHai'ah Wa Ma Yahduts Fi Basith Al-Kurrah,” bahwa kesimpulan tentang bentuk bayangan ditemukan oleh Abu Al-Wafa' Al-Buzjani.
Sikap tawadhu' merupakan sifat yang sangat dominan pada Al-Biruni. Dia berpendapat bahwa seorang ilmuwan hendaknya melepaskan dari kecenderungan hawa nafsu dan keinginan pribadi, lalu dia melakukan penelitian dengan objektif, karena itulah memang tugas hakiki dari seorang ilmuwan, dan bukan untuk membanggakan diri dengan penemuannya.Sikap tawadhu' inilah yang membuatnya tidak ingin populer di kalangan umum dan mendapatkan pujian dari mereka, sekalipun dia memiliki hubungan dekat dengan raja-raja dan jabatan yang tinggi. Bahkan pemah pada suatu ketika dia menghadiahkan bukunya kepada Sultan Mas'ud AlGhaznawi, yaitu buku yang berjudul “Al-Qanun AlMas'udi," lalu Sang Sultan memberinya uang mas yang banyak, akan tetapi Al-Biruni menolaknya dan mengembalikannya ke Baitulmal karena dia merasa tidak memerlukannya.
Al-Biruni dikenal giat belajar dan hampir tidak pernah lalai serta hampir tidak pernah tangannya lepas dari pena. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. Jamal Mursi Badar bahwa seorang hakim berkunjung kepada Al-Biruni dan dia berbicara tentang masalahnya. Al-Biruni kemudian bertanya kepadanya tentang masalah itu. Akan tetapi Hakim itu merasa kasihan memberitahukan masalah ini kepadanya dalam keadaan dia seperti ini. Namun Al-Biruni tetap mendesaknya karena ingin tahu ilmunya, sehingga dia berkata, "Aku berikan harta kepadamu untuk mengetahui masalah ini lebih baik bagiku dari pada aku tidak mengetahuinya." Selang berapa waktu kemudian sang hakim kembali ke rumah Al-Biruni untuk mengembalikan harta pemberiannya. Akan tetapi keluarganya memberitahukan kepadanya bahwa Al-Biruni telah wafat setelah ia merasa puas belajar dari buaian hingga ke liang lahat.
Bahasa Persia merupakan bahasa kebudayaan bangsa Al-Biruni di Asia Tengah, sekalipun dia juga menguasai berbagai bahasa lainnya, namun dia lebih mencintai bahasa Al-Qur'an dan dapat menyampaikan pembicaara berbahasa Arab dengan baik. Dalam hal itu, dia mengatakan, "Saya telah menerjemahkan berbagai macam ilmu dari seluruh penjuru dunia ke dalam bahasa Arab. Bahasa Arab telah bersarang di lubuk hati saya, dan berjalan di semua aliran darah, termasuk di denyut nadi. Cacian dengan bahasa Arab lebih saya sukai dari pada pujian dengan bahasa Persia. Kebenaran perkataan saya ini akan diketahui dari buku-buku karangan saya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Persia. Alangkah tercorengnya wajah mereka, karena bahasa ini tidak lebih dari sekedar bahasa pengantar di istana dan dongengdongeng tengah malam.
KEDUDUKAN AL-BIRUNI SEPANJANG ZAMAN
Al-Biruni menempati kedudukan yang tinggi di antara para ilmuwan yang hidup pada masanya. Kemampuannya banyak diketahui kalangan tertentu yang berada di seluruh negara Islam. Akan tetapi dia tidak populer di kalangan umum karena sebab-sebab yang telah kami sebutkan tadi. Setelah wafatnya, Al-Biruni dikenal di Eropa.Sedangkan di dunia Islam, kedudukannya semakin meredup secara bertahap hingga terlupakan sama sekali bersamaan dengan datang masa kemunduran umat Islam. Pada masa sekarang, nama Al-Biruni kembali bersinar dari Barat. Hal itu, karena umat Islam ketika menyadari pada abad ketujuh belas bahwa peradaban Barat telah maju dan mereka berbondong-bondong belajar ke Barat, ternyata mereka baru menyadari kedudukan Al-Biruni yang sangat tinggi di mata mereka dan dikenal sebagai ilmuwan terkemuka sepanjang masa.
Sekarang,semua bangsa berlomba menghormati Abu Ar-Raihan Al-Biruni. Kita juga mendapatkan bangsa Arab, Persia, Turki, India, dan kaum muslimin di Asia Tengah berebut status bahwa Al-Biruni berasal dari kalangan mereka. Selain itu, kita mendapatkan patung AlBiruni disejajarkan dengan patung-patung para ilmuwan lainnya di musium geologi di Universitas Moskow. Kita juga membaca dan mendengar berita tentang peringatan lahimya ilmuwan yang telahmemberikan kontribusibesar bagi peradaban manusia ini di beberapa media cetak, sebagai penghormatan baginya. Diantaranya adalah:
- Pada tahun 1950 M, dalam rangka memperingati seribu tahun lahimya Al-Biruni, Akademi Ilmu UniSoviet menerbitkan majalah kenangan bagi Al-Biruni yang berisi makalah dan tulisan Al-Birtmi setebal139 halaman.
- Pada tahun 1951, dalam rangka peringatan yang sama, di India diterbitkan beberapa jilid buku berisi biografi Al-Biruni dan penemuan ilmiahnya, serta dimuat dalam empatbahasa.
- Pada tahun 1973, dalam rangka memperingati hari lahirnya Al-Biruni yang keseribu tahun Hijriyah, di Pakistan dilaksanakan muktamar intemasional tentang karya dan penemuan Al-Biruni serta pengaruhnya bagi ilmu modem.
- Pada tahun 1974, UNESCO menerbitkan majalah edisi khusus tentang Al-Biruni,yangberisi tentangbiografi dan penemuan ilmiahnya.
KOMENTAR TENTANG AL-BIRUNI
= Dalam rangka membicarakan para ilmuwan muslim, seorang orientalis Inggris, Bernard Louis mengatakan pada bab kedelapan dari bukunya “Al-Arab Fi At-Tarikh,"
"Ilmuwan terkemuka di antara semua ilmuwan itu adalah Al-Biruni (973-1048). Dia adalah seorang ilmuwan dalam bidang fisika, astronomi, matematika, psikologi, kimia, geografi, dan sejarah. Dia adalah ilmuwan yang sangat dalam ilmunya dan cendikiawan ulung yang merupakan salah satu ilmuwan terkemuka pada masa Islam pertengahan."
= Smith mengatakan dalam bukunya "Tarikh ArRiyadhiyyat," "Al-Biruni merupakan ilmuwan paling tenar pada masanya dalam bidang matematika, dan orang-orang Barat berhutang budi kepadanya dengan mereka mengetahui India dan pengaruhnya bagi ilmuilmu yang lain."
= Sarton mengatakan, "Al-Biruni adalah seorang peneliti, ahli filsafat, matematika, geografi, dan termasuk ilmuwan yang memiliki wawasan luas. Bahkan dia termasuk ilmuwan terkemuka Islam dan di dunia."
= Schau, seorang penerjemah dan penyunting buku Al-Biruni, mengatakan, "Untuk memberikan penghormatan kepada Al-Biruni dan mengakui keunggulannya memang memerlukan kerja keras bagi generasi peneliti sehingga dapat mempelajari warisan intelektualitasnya secara detil, mendalam, dan menyeluruh." Dia juga mengatakan dalam makalah yang sangat populer itu,"Al-Biruni merupakan ilmuwan terkemuka sepanjang sejarah."
= Mayer Hope mengatakan, "Nama Al-Biruni merupakan nama yang paling mengemuka di kalangan ilmuwan besar dan memiliki wawasan yang luas dan istimewa pada masa keemasan Islam."
= Tentang metode Al-Biruni dan akhlaknya, seorang ilmuwan Jerman bernama Schacht mengatakan, "Keberanian pemikiran Al-Biruni, kecintaannya kepada ilmu, jauhnya dari praduga, kespkaannya pada kebenarannya, toleransi dan keikhlasannya, semuanya tidak ada yang menyainginya pada abad pertengahan. Pada kenyataannya, Al-Biruni adalah seorang yang jenius, banyak menemukan penemuan ilmiah dan memiliki kesadaran yang menyuluruh."
Perlu kami beritahukan bahwa Schacht adalah penyunting pengantar buku "Ash-Shaidanah" karangan Al-Biruni
= Jack Risler mengatakan dalam bukunya, "AlHadharah Al-Arabiyyah,
"Selama seribu tahun kegelapan yang pekat menyelimuti sejarah abad pertengahan18, muncullah nama ilmuwan muslim bernama Abu Ar-Raihan Muhammad bin Ahmad Al-Biruni yang memiliki popularitas sangat luas. Dalam berbagai macam ilmu, seperti; filsafat, sejarah, geografi, matematika, fisika, bahasa dan sastra, Al-Biruni telah meninggalkan berbagai karya-karyanya yang sangat penting, sehingga dia diberi gelar 'Leonardo Da Vinci' dunia Islam."
Dia juga mengatakan, "Dia adalah seorang penerjemah istimewa, dan ahli bahasa pada masanya. Kita berhutang budi kepadanya dengan diterjemahkannya karya-karya berbahasa Sansekerta ke dalam bahasa Arab. Sebagaimana dia juga telah menerjemahkan "Teori dasar Euklides," dan "Almagest Ptolemaeus" ke dalam bahasa Sansekerta.
Dia juga mengatakan, "Dalam ilmu astronomi, AlBiruni menerima pernyataan bahwa bumi berbentuk bulat bola. Dia mengamati gravitasi semua benda yang jatuh ke bumi dan menjelaskan bahwa berbagai fenomena alam dapat diinterpretasikan demikian dengan persepsi bahwa bumi berputar pada porosnya setiap hari dan setiap tahun berputar mengelilingi matahari."
Jack Risler mengakui bahwa Al-Biruni mengusulkan pendapat bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Dengan demikian jelas bahwa secara implisit ini merupakan pengakuan bahwa Copernicus (1473-1543 M) bukan orang yang pertama kali menemukan teori ini.
= Seorang orientalis Amerika, Arter Ebham Bob, mengatakan, "Dalam daftar nama ilmuwan dunia manapun, nama Al-Biruni pasti berada di posisi yang tinggi. Sebab, tidak mungkin sempurna sejarah ilmu matematika, astronomi, geografi, humaniora, dan perbandingan agama tanpa kontribusinya yang besar dalam ilmu-ilmu tersebut."
Dia juga mengatakan, "Ada kemungkinan terjadi banyak penyaduran dari buku-buku karangan Al-Biruni sejak seribu tahun silam yang merupakan metode dan hasil pemikiran lama, namunsekarang ini diklaim sebagai pemikiran baru yang modem.
= Al-Biruni dalam Ensiklopedia Britanica:
Dinyatakan dalam Ensiklopedia Britanica,"Al-Biruni merupakan salah satu orang yang paling banyak ilmunya pada masanya dan di antara salah satu tokoh kebudayaan yang menonjol. Dia memiliki akal yang cerdas dan menemukan banyak penemuan ilmiah yang ditulis dalam buku-bukunya."
Dalam Ensiklopedia itu juga dinyatakan, "Dalam salah satu kegiatannya di bidang astronomi adalah bahwa Al-Biruni telah mendiskusikan ide berputar bumi pada porosnya dan menyetujui pendapat itu. Dia juga melakukan penghitungan yang akurat (accurate calculation) terhadapa garis bujur dan garis lintang bumi. Dia juga menjelaskan sumber-sumber ilmu pengetahuan alam sesuai dengan rumus-rumus hidrostatistik dan menetapkan timbangan secara akurat bagi18 macam batu mulia dan barang tambang. Dia juga berani mengusulkan bahwa lembah sungai As-Sanad, konon pada suatu ketika adalah dasar laut."
ARTIKEL PILIHAN DARI TULISAN AL-BIRUNI
Al-Biruni menyukai bahasa Turkiman, yaitu sejenis bahasa Persia, di samping juga menyukai bahasa Arab. Dia menulis buku-bukunya dengan dua bahasa tersebut. Berikut petikan dari beberapa artikel pilihan dari bukubuku yang dikarangnya:
= Tentang Bumi yang Berbentuk Bulat Bola:
"Dalam menetapkan bentuk bumi yang bulat, hendaknya perlu diketahui bahwa bumi membentang dari bujur Timur ke bujur Barat dan membentang dari lintang Selatan ke lintang Utara. Dalam mengukur panjangnya, Ptolemaeus berpedoman pada perbedaan waktu terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan secara secara khusus. Akan tetapi kita tidak yakin dengan kaedah-kaedah ini selama dia tidak memberikan argumentasi sehingga faktor matahari dan bulan sangat penting dalam menentukan luas bumi. Pertama, berkenaan dengan terjadinya gerhana matahari, kita tidak yakin hingga dia mengetahui sebab dia mengatakan hal itu dan sebab pengaruh bulan kepada bumi. Kita katakan bahwa apabila bulan memantulkan cahaya dari dirinya sendiri, maka ini tidak dapat diterima, karena sebagian dataran bulan ada yang gelap dan sebagiannya terang. Orang yang merenungkannya dengan baik, dia akan mendapatkan bulan berada di balik matahari. Sepanjang malam selama sebulan, bulan jauh dari matahari, dan bulan apabila terhalang oleh bintang nyasar, bintang yang tetap pada tempatnya, atau awan, ia akan tidak tampak oleh mata kita, dan barangkali akan muncul satu atau dua jam kemudian. Adapun sebab terjadinya gerhana matahari adalah karena bulan berada pada garis yangsama dengan bulan,sehingga bulan menutupinya dari pandangan kita."
= Tentang terjadinya gerhana bulan: "Gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di tengah-tengah antara bulan dan matahari sehingga bumi menutupi pancaran sinar matahari ke bulan."
= Tentang hubungan Arabisme dengan Islam: Dalam pengantar buku "Ash-Shaidanah" Al-Biruni menegaskan tentang hubungan Arabisme dengan Islam. Dia mengungkapkan rasa bangganya kepada Islam dan Arabisme, "Agama kita dan bangsa kita laksana dua orang yang kembar. Pada keduanya datang kekuatan Tuhan. Karena sebelumnya Islam semua kelompok bertikai dan saling dengki. Sekalipun mereka memakai pakaian yang sama, namun mereka tidak saling merindukan. Akan tetapi selama adzan berkumandang di telinga mereka sebanyak lima kali dalam sehari dan didirikan shalat dengan membaca Al-Qur'an di belakang imam dengan berbaris, maka ada kedamaian di antara sesama mereka. Mereka saling bergandengan tangan dan mengucapkan satu bahasa. Ikatan Islam tidak akan pemah lepas dan bentengnya tidak akan pernah retak."
« Prev Post
Next Post »