arekat-tarekat itu banyak sekali, ada tarekat-tarekat yang merupakan induk, diciptakan oleh tokoh-tokoh tasawwuf ’Aqidah, dan ada tarekat-tarekat yang merupakan perpecahan daripada tarekat induk itu, sudah dipengaruhi oleh pendapat Syeikh-Syeikh tarekat yang mengamalkan di belakangnya atau oleh keadaan setempat, keadaan bangsa yang menganut tarekat-tarekat itu. Banyak di antara perpecahan tarekat-tarekat itu disusun dalam atau diberi istilah-istilah yang sesuai dengan tempat perkembangannya. Tarekat Naqsyabandi misalnya banyak ditulis orang dalam bahasa dan memakai istilah-istilah Persia.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa di Indonesia telah ada badan yang khusus menumpahkan perhatiannya kepada tarekat-tarekat, yang sudah diselidiki kebenarannya, yang dinamakan tarekat mu’tabarah. Seorang tokoh tarekat terkemuka, Dr. Syeikh H. Jalaluddin, telah banyak menulis tentang tarekat-tarekat, terutama tentang tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah. Ia menerangkan, bahwa di antara tarekat yang mu’tabar ada 41 macam, sebagai berikut:
| 1. Kadирiyyah | 21. ’Umariyyah |
| 2. Naksyabandiyah | 22. ’Usmaniyyah |
| 3. Syaziliyah | 23. 'Aliyyah |
| 4. Rifa’iyyah | 24. Abbasiyah |
| 5. Ahmadiyyah | 25. Haddadiyyah |
| 6. Dasukiyah | 26. Maghribiyyah |
| 7. Akbari-yah | 27. Ghaibiyyah |
| 8. Maulawiyyah | 28. Hadiriyyah |
| 9. Quraibiyyah | 29. Syattariyyah |
| 10. Suhrawardiyyah | 30. Bayumiyyah |
| 11. Khalwatiyyah | 31. Aidrusiyyah |
| 12. Jalutiyyah | 32. Sanbliyyah |
| 13. Bakdasiyah | 33. Malawiyyah |
| 14. Ghazaliyah | 34. Anfasiyyah |
| 15. Rumiyyah | 35. Sammaniyyah |
| 16. Jastiyyah | 36. Sanusiyyah |
| 17. Syabaniyyah | 37. Idrisiyyah |
| 18. 'Alawiyyah | 38. Badawiyyah |
| 19. ’Usyaqiyyah | |
| 20. Bakriyah |
Dalam "Shorter Encycl. of Islam" (Leiden, 1953), karangan H.A.R Gibb, mengenai kata tarekat, dimuat sebuah daftar yang sangat panjang dari bermacam-macam tarekat pokok dan cabang-cabang percekahannya. Daftar ini diperbuat oleh pengarangnya terutama dengan mengambil sumber-sumber fakta dari karangan Hujwiri, Kasyful Mahjub, terjemahan Nicholson, 1911, Fihrasat, yang diperbuat oleh M. Fasi, Sanusi (w. 1859). Salsabil Mu'in penerbitan Massignon, Ma'sum Ali Syah, Tharaiqul Haqa'iq, Teheran 1319, d'Ohsson, Tableau general de l'empire othoman, Paris 1788, Hughes, Dictionary of Islam, Brown, Darwishes, Gumuskhanli, Jami'ul Usul, Kairo, 1319, L. Rinn, Marabouts et Khousan, Algiers 1885. Le Chatelier, Confreries musulmanes du Hejaz, Paris 1887, Depont-Coppolani, Confreries religieux musulmanes, Algiers 1897, Monett iin Encyclopaedia of Religion and Ethics, Malcolm, History of Persia, 1815, dan Massignon, Annunuaire du Monde Musulman, 1929.
Daftar ini disusun demikian rapinya, sehingga kita dengan mudah dapat mengikuti perkembangan tarekat-tarekat itu dalam tiap negeri dan daerah masing-masing. Beberapa buah di antara tarekat-tarekat itu saya perpanjang sejarahnya, baik dengan fakta-fakta dan uraian yang saya ambil dari kitab-kitab ensiklopedi, maupun daripada keterangan-keterangan yang bertaburan dalam kitab-kitab ilmu pengetahuan yang lain, tentu saja dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan di Indonesia. Oleh karena itu yang saya bicarakan itu terutama tarekat-tarekat yang langsung atau tidak langsung terdapat di tanah air kita, agar dengan demikian kita dapat mengikuti perkembangan kerohanian melalui gerakan-gerakan tarekat itu. Saya sangat menyesal tidak dapat memberikan penjelasan yang sempurna dan lengkap, berhubung dengan lembaran yang terbatas dan sifat pengantar daripada kitab saya yang kecil ini. Jika Tuhan memberikan usia kepada saya dan inayah taufiqnya, saya ingin menguraikan tarekat-tarekat besar yang terdapat di Indonesia sekarang ini secara panjang lebar dengan menonjolkan pengaruh halaman pengaruh bangsa dan alam pikiran Indonesia terhadap tarekat itu. Penyelidikan ini akan memakan tempo yang agak lama dan dalam, dan oleh karena itu saya ingin berhubungan dengan mahasiswa yang menaruh minat dan kesempatan dalam mengadakan penyelidikan ke arah ini, apalagi kalau saya melihat kesibukan hidup saya meskipun sesudah pensiun, pada adanya cita-cita saya itu akan lama tercapai, jika tidak dengan bantuan orang lain dalam moril dan matril.
Sumber: Prof. Dr. H. Aboebakar Atjeh dalam buku "Pengantar Ilmu Tarekat". halaman 305-307, Cetakan III, Januari 1985 M, Penerbit Ramadhani, Solo, Jawa Tengah
« Prev Post
Next Post »