Abdul Latif Al-Baghdadi adalah seorang dokter besar berkebangsaan Arab yang mempunyai penemuan dan karya dalam dunia kedokteran. Dia juga seorang pemikir dan pemerhati kondisi kehidupan sosial dan fenomena alam. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pengembara, sejarawan, sastrawan, ahli nahwu, dan pakar botani.
NASAB DAN NAMA PANGGILANNYA
Dia bemama Muwafiquddin Abdullathif bin Yusuf bin Ali bin Abu Sa'id. Dia biasa dipanggil dengan Ibnul Lubad dan Al-Baghdadi.
NASAB DAN NAMA PANGGILANNYA
Al-Baghdadi dilahirkan pada tahun 557 H/1162 M di Darbul Faludzaj, Baghdad (Ini berdasarkan keterangan yang mengatakan bahwa keluarganya bermukim di Mosul).31 Pada awal masa remajanya dia berangkat menuju Mosul untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Kemudian dia pergi ke kota Damaskus. Kerena kepiawaiannya, dia diangkat oleh Sultan Shalahuddin AlAyyubi mengisi pengajian di masjid besar yang terdapat di kota itu. Anak-anak Shalahuddin juga mengangkatnya sebagai guru tetap di masjid tersebutserta menambah gaji bulanannya.
Pada tahun 586 H/1190 M dia bepergian ke kota Cairo. Namun sebelum dia diangkat menjadi guru tetap di masjid Damaskus, dia sudah pernah berkunjung ke kota Cairo bersama Al-Aziz Ibnu Shalahuddin. Sewaktu berada di kota tersebut, pada waktu pagi dia mengajar ilmu-ilmu agama dan bahasa. Sedangkan di waktu siang dia mengajar ilmu kedokteran. Pada saat Al-Baghdadi berada di Mesir untuk kedua kalinya, di negeri ini terjadi bencana kelaparan disebabkan sungai Nil yang tidak mengalami pasang. Peristiwa ini terjadi pada tahun 597 H/1201 M. Pada tahun yang sama bencana lain datang menyusul,yaitu bencana gempa bumi. Kedua peristiwa ini diabadikan oleh Al-Baghdadi di dalam bukunya "AlIfadah Wa Al-I'tibar."
Pada tahun 604 H/1207 M Al-Baghdadi pindah ke Palestina untuk mengajar di Masjid Al-Aqsha. Setelah tugasnya berakhir,ia pulang ke Damaskus untuk mengajar di sekolah Al-Aziziah. Di sinilah namanya menjadi populer dalam dunia kedokteran dan muridnya semakin banyak. Setelah itu, dia bepergian ke Halb (Aleppo), kemudian dia bepergian ke Armenia dan Turki
Abdullathif Al-Baghdadi wafat di Baghdad pada tahun 629 H/1232 M dalam usia 69 tahun, dalam perjalanan menuju tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Empat puluh lima tahun dari usianya telah dia manfaatkan untuk melakukan perjelajahan ke berbagai negeri Arab dan Islam.
PENDIDIKAN DAN PARA GURUNYA
Pada masa kanak-kanak, Al-Baghdadi sudah mempelajari hadits, nahwu, bahasa, dan ilmu kalam. Dia adalah seorang anak yang giat belajar dan gemar terhadap ilmu serta tidak suka menghabiskan waktunya hanya dengan bermain dan bersenda gurau. Dia belajar kepada Syaikh Kamaluddin Al-Anbari dan muridnya, AlWasithi. Di kota Mosul, dia belajar ilmu matematika dan fikih kepada Syaikh Al-Kamal bin Yunus. Kemudian di Mesir, dia menjalin hubungan baik dengan seorang filsuf Yahudi terkenal yang bemama Musa Ibnu Maimun dan juga dengan Abu A1Qasim Asy Syari'i. Sedangkan ketika berada di kota Damaskus, dia menyempatkan diri untuk mempelajari buku-buku Yunani tentang kedokteran dan filsafat.
PENEMUAN-PENEMUAN AL-BAGHDADI
- Dalam ilmu Anatomi: Al-Baghdadi berhasil menyimpulkan bahwa tulang rahang bawah hanya terdiri dari satu tulang. Dengan demikian ia telah membantah pendapat Galenus dan para dokter yang sependapat dengannya. Al-Baghdadi berkata, "Semua ilmuwan telah berkesimpulan bahwa tulang rahang bawah terdiri dari dari dua tulang dengan persendian yang kuat di langitlangit mulut. Sedangkan yang kita saksikan dari bentuk organ tubuh, ia hanya mempunyai satu tulang dan tidak memiliki persendian.
- Al-Baghdadiberhasil membedakansemua bagian tempurung kepala secara detil, mulai dari bagian terkecil hingga bagian yang paling menonjol. Karya tulis AlBaghdadi tentang bagian tengkorak merupakan suatu bukti kuat akan adanya praktik operasi tempurung kepala pada masa Islam dan sekaligus membantah apa yang pemah dikatakan oleh para orientalis Barat bahwa para dokter Arab hanya menukil cara operasi tersebut di atas kertas tanpa terlibat secara langsung.
KARYA TULIS AL-BAGHDADI
Ibnu Abu Ushaibi'ah di dalam "Uyun Al-Anba' mengatakan bahwa Al-Baghdadi mempunyai karya tulis dalam ilmu bahasa, fikih, sastra, tauhid, sejarah, pendidikan, kedokteran, matematika, pertambangan, filsafat, mantiq, dan politik. Di antara sebagian karyanya adalah sebagai berikut:
- " Al Ifadah Wa Al-I'tibar Fi Al-Umur Al-Musyahadah Wa Al-Hawadits Al-Mu'ayinah Bi Ardhi Misr. Buku ini akan kita kupas secara panjang lebar.
- "Ath Thib Min Al-Kitab Wa As-Sunnah"
- "Maqalah Fi Al-Hawas"
- "Maqalah Fi Ba'dh Al-Masa'il Ath Thabi'iyyah"
- "Syarh Al-Fushul Abqarat Li Jalinius"
- "Syarh Al-Masa'il Hanin"
- "Syarh Taqaddumah Al-Ma'rifah Li Abqarath"
- "Maqalah An Mahiyah Al-Makan Bihasbi Ra' yi Ibni Al Haitsam
- "Risalah Fi Mujadilah Al-Hakimain Al-Kimiai Wa AnNazhari"
- Risalah Fi Al-Ma'adin Wa Ibthal Al-Kimia
- “Kitab An Nashihatain Min Abdillah Bin Yusuf Ila AnNas Kaffah Syathruhu Muwajjah Li Al-Athibba' Wa Al-Akhar Li Al-Falasifah"
TESIS TENTANG PENYAKIT DIABETES
Untuk mengatakan yang sebenarnya, saya telah membaca tesis terakhir dan kami dapatkan masih ada hubungannya dengan ilmu itu. Karena tesis ini menjelaskan tentang penyakit diabetes (penyakit kencing manis). Tesis ini juga membahas tentang teori pergaulan, keadaan cuaca yang panas, dan tingkat kelembaban badan,serta lainnya dari berbagai pemikiran Yunani yang merupakan "titik hitam" satu-satunya dalam lembaran kedokteran Arab yang putih jemih. Namun kita tidak bisa lari untuk meminta maaf kepada Al-Baghadadi dan para ilmuwan yang hidup pada masanya dan setelahnya, karena pemahaman tentang penyakit yang berhubungan dengan tugas-tugas anggota badan tidak mustahil telah ditemukan sebelum masa sekarang, mengingat pada saat itu telah ada ilmu psikologi, kimia,dan histologi,sehingga juga memnngkinkan diketahuinya sebab-sebab penyakit kencing manis dan juga ditemukan cara pengobatannya.
BUKU *5AL-LFADAH WA AL-L’TIBAR”
Buku ini secara lengkap berjudul seperti yang telah kami sebutkan, yaitu suatu buku kecil akan tetapi sangat jelas dalam menggambarkan pemikiran Al-Baghdadi dan orientasinya—sebagaimana dia juga memiliki pengetahuan yag penting tentang sebagian peristiwa yang terjadi di Mesir. Dalam buku ini, Al-Baghdadi menulis tentang rakyat Mesir, keadaan tanahnya, sungai Nil, tumbuhannya, pertaniannya, hewan-hewan yang ada di dalamnya, berbagai macam peninggalan sejarahnya, pola hidup masyakaratnya, cara makan, tempat tinggal dan lain-lainnya. Dia menceritakan tentang dua peristiwa yang menimpa Mesir pada tahun 597 H (1201 M). Kedua peristiwa ini adalah kelaparan yang diakibatkan oleh paceklik dan gempa bumi.Selain itu, buku ini juga berisi tentang catatan-catatan kedokteran penting dan berbagai pemikiran Al-Baghdadi yang unggul dari pemikiran para ilmuwan pada masanya.
BEBERAPA ARTIKEL PETIKAN DARI BUKU “AL-LFADAH WAL I’TIBAR"
- Tentang tumbuh-tumbuhan: Dia mengatakan tentang pohon jamiz (ficus sycamorus) "Di antara pepohonan yang ada di Mesir adalah pohon jamiz yang sangat banyak dan bertebaran di berbagai tempat. Saya pernah melihat pohon seperti ini di Asqalan dan tepi pantai, buahnya seperti buah tin darat. Buahnya menempel di dahan dan bukan di bawah daun. Beberapa hari sebelum tiba masa panen, biasa seseorang membawa besi dan menepukkan kepadanya sebiji demi sebiji sehingga dia mengeluarkan getah putih, kemudian dibiarkan begitu saja. Buah bisa menjadi dengan cara dikeluarkan getahnya seperti ini. Bahkan ada buahnya yang sangat manis melebihi manisnya buah tin. Pohon dari buah ini besar seperti pohon kelapa. Apabila getah buah ini mengenai baju, ia akan menjadi warna merah ketika kering. Pohonnya bisa dijadikan bahan bangunan dan dibuat pintu serta perkakas rumah lainnya. Pohon ini bertahan sepanjang masa dan tahan hidup sekalipun tidak ada air dan diterpa terik matahari.
- Tentang hewan: Dia mengatakan tentang kuda laut, "Di antara berbagai jenis hewan, ada hewan bernama kuda laut. Hewan ini biasanya hidup di kedalaman tanah, terutama di laut Dimyat. Hewan ini bentuknya besar, sangat kuat, mengikuti perahu, dan mampu untuk menghancurkannya. Dia lebih mirip dengan kerbau. Akan tetapi dia tidak memiliki tanduk. Suaranya menyerupai suara keledai. Dia berbadan besar, bergigi taring yang tajam, berbadan lebar, kakinya pendek, lompatannya kuat, dorongannya kencang, dan sangat menakutkan sekali."
- Tentang peninggalan bersejarah: Dia mengatakan tentang piramid,"Apabila Anda renungkan niscaya Anda menjumpai bahwa pikiran cemerlang telah dimanfaatkan untuk membuat piramid itu, dan akal yang jernih telah berpikir keras merancangnya. Kemampuan arsitektur yang handal telah menjadikannya karya yang besar. Piramid ini seolah-olah memberitahukan tentang keadaan penduduk negerinya, berbicara dan memberitahukan tentang kecerdasan akal mereka, serta menggambarkan tentang prilaku hidup mereka. Hal itu, karena mereka membuatnya berbentuk kerucut, yang dimulai dengan kaedah segi empat kemudian berakhir pada satu titik.
Di antara keistimewaan bentuk kerucut adalah bahwa tumpuan berat terletak di bagian tengahnya.Jadi ia berdiri sendiri dan juga bersandar pada dirinya sendiri. Antara satu bagian dengan bagian lainnya saling memperkokoh pendiriannya. Ia tidak memiliki sisi yang membuat bisa jatuh. Yang menarik dari piramid ini adalah karena bentuknya segi empat yang mengarah kepada empat penjuru mata angin, sehingga angin bisa membelah ketika dia membentuk sudutnya. Ketika kita melihat atap piramid, mari kita lihat dua piramid yang besar.
Orang-orang yang pemah mengukumya mengatakan bahwa masing-masing ruasnya adalah adalah empat ratus depa, baik panjang maupun luasnya. Sedangkan tinggi tiang-tiangnya adalah empat ratus depa. Ini semua dengan ukuran depa orang kulit hitam. Kerucut terpotong di bagian atasnya dan ini diperkirakan mencapaisepuluh depa. Namun ketika saya menyaksikan kedua piramid tersebut bersama seorang teman pemanah, dia mengarahkan panahnya ke atasnya lalu menembakkannya, akan tetapi panah itu tidak mencapai pertengahannya. Dia kemudian memberitahukan saya bahwa di kampung ada orang yang biasa memanjat piramid tanpa mengalami kesulitan. Kami menemui orang itu dan mengajaknya untuk memanjat piramid. Dia memanjatnya layaknya memanjat tangga, bahkan dia bisa bergerak cepat dan mendaki dengan sandalnya. Sebelumnya saya sudah menyuruhnya agar apabila dia sampai ke puncaknya, dia hendaknya mengukumya dengan kain serbannya.
Ketika dia turun, kami men-depai kain serban itu dan ternyata hanya sebelas depa dengan ukuran tangan. Padahal sebelumnya saya mendengar orang yang menghitung tingginya mengatakan bahwa tinggi tiangnya adalah tiga ratus tujuh belas depa, dan ruas masingmasing atap yang berbentuk segi tiga adalah empat ratus enam puluh depa. Saya melihat ukuran ini salah. Akan tetapi kalau dia menghitungnya empat ratus depa, maka ini benar. Dan, andaikan saya mampu memanjatnya,saya akan mengukumya sendiri."
Pembicaraannya tentang piramid dipenuhi dengan ide-ide cemerlang yang menunjukkan pada ketelitiannya dalam mengamati. Dari perkataannya ini jelas bahwa dia adalah seorang pemerhati peninggalan-peninggalan bersejarah. Sebagaimana dia juga mengatakan pernyataan sebagai berikut:
"Raja Utsman bin Yusuf ketika memerdekakan diri setelah ayahnya wafat, para sahabatnya yang bodoh membisikkan kepadanya agar merobohkan peninggalanpeninggalan ini. Maka dimulailah pembongkaran pada piramid yang paling kecil."
Menurut sebagian penulis, apa yang dikatakan oleh Al-Baghdadi pada pernyataan di atas cukup menjadi bukti baginya sebagai pemerhati peninggalan bersejarah dan luasnya pandangannya.
Dia menambahkan dalam bukunya, "Para raja masih mempertahankan berdirinya peninggalan-peninggalan bersejarah ini dan memeliharanya dari kerusakan, sekalipun orang-orang yang membangun piramidpiramid itu adalah musuh Tuhan-nya. Mereka melakukan itu karena ingin melestarikan sejarah yang dapat dijadikan pelajaran. Misalnya, piramid-piramid ini menjadi saksi atas diturunkannya beberapa kitab suci. Al-Qur'an sendiri menyebutkan tentang piramid-piramid itu dan keadaan penduduknya. Selain itu, piramid merupakan simbol kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi bencana. Di samping, ia juga menunjukkan tentang kisah dan perjalanan umat di masa lampau yang memiliki ilmu dan pemikiran yang jemih sehingga mampu membangun piramid ini. Semua ini menarik untuk diketahui.Sedangkan pada masa sekarang, orang-orang banyak melakukan sesuatu karena mengikuti hawa nafsunya."
- Tentang sungai Nil, Al-Baghdadi mengatakan, "Sungai ini memiliki dua keistimewaan. Pertama,sungai ini merupakan sungai terpanjang di dunia, karena mata airnya bersumber dari gunung Al-Qamar. Mereka mengatakan bahwa gunung ini berada di seberang garis katulistiwa dengan posisi 10 derajat dari garis lintang."
Pemyataan ini menunjukkan pada luasnya wawasan Al-Baghdadi. Padahal kesimpulan seperti ini harus didasarkan pada pengamatan geografi yang menyeluruh agar seseorang mengetahui bahwa sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia. Dan, pemyataan ini memang benar, bahkan setelah ditemukannya benua Amerika. Kesimpulan Al-Baghdadi ini ditemukan lebih dari enam ratus tahun sebelum penemuan geografi di benua Afrika. Seseorang tidak mungkin dengan mudah mengetahui hal ini, kecuali memang memiliki pengetahuan yang luas dan daya analisa yang tajam. Mari kita lihat pemyataan Al-Baghdadi berikut ini,"Adapun keadaan lingkungan yang hijau menunjukkan tingkat curah hujan yang sedang. Karena sungai Nil pada masa lalu, apabila ada hujan deras, airnya meluap dan merusak tanaman-tanaman yang ada di sekitarnya. Sedangkan apabila curah hujan berkurang, maka keadaan lingkungan yang hijau bisa bertahan lebih lama. Akan tetapi apabila hujan selalu deras, maka airnya akan membawa kotoran di rawa-rawa dan menyebar di mana-mana, sehingga merusak pemandangan dan meninggalkan bekas-bekas yang kotor."
Tidak diragukan lagi bahwa pernyataan ini menunjukkan pada pemahaman Al-Baghdadi tentang pengaruh pergerakan air dan sumber air pada kebersihan sungai Nil dari berbagai kotoran, seperti lumut, cacing, dan berbagai hewan kecil lainya.Selain itu, pernyataan ini juga menunjukkan pada kemampuannya dalam menyampaikan pendapat dengan baik dan jelas.
« Prev Post
Next Post »