Senin, 28 April 2025

Abdul Lathif Al-Baghdadi (Bagian 2)

METODE AL-BAGHDADI DALAM MENULIS DAN GAYA BAHASANYA

Al-Baghdadi merupakan seorang penulis unggulan. Dia menulis buku-bukunya dengan gaya bahasa yang khas dan mengikuti metode penulisan ilmiah yang baik. Di antaranya seperti buku-bukunya yang ditulis dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan analisa terhadap berbagai fenomena alam dan manusia. Secara intelektual dan psikologis, dia memang dianggap profesional dalam penulisan di bidang ini. Gaya bahasanya sangat istimewa dan memiliki karakteristik berikut ini:

  1. Konsisten dengan metode ilmiah: Tulisan-tulisan Al-Baghdadi dikenal tajam dan amanah. Secara berulangulang dia mengajak untuk banyak melakukan percobaan, pengamatan yang terus-menerus dan teliti serta mempergunakan metode meragukan pendapat orang lain. Hal ini sebagaimana yang dia jelaskan kepada orang yang mencari ilmu, "Saya nasehatkan kepadamu agar kamu tidak hanya belajar ilmu dari buku-buku saja,sekalipun kamu yakin kamu dapat memahaminya dengan baik. Kamu harus banyak memperhatikan dengan dirimu sendimu. Jangan hanya sekedar berbaik sangka, dan tunjukkan apa yang terdetik di dalam hatimu kepada para ilmuwan atau ulama tentang buku-buku karangannya. Kamu harus yakin, jangan tergesa-gesa, karena ketergesagesaan akan membuat celaka, dan jangan bertindak semena-mena karena kamu akan tergelincir. Orang yang tidak dekat kepada para ulama, dia tidak akan mendapatkan kemuliaan sepertinya. Orang yang tidak mempermalukannya tidak akan dicela oleh orang lain. Belajarlah terus, karena orang yang tidak merasakan sulitnya belajar, dia tidak akan merasakan nikmatnya ilmu."

    Berikut ini salah satu contoh ketajaman analisa ilmiahnya dan metode penelitiannya dalam membandingkan antara cara mendayung yang dilakukan oleh para nelayan Mesir dan Iraq, "Para nelayan Mesir mendayung ke arah belakang. Jadi dalam mendayung mereka menyerupai orang-orang yang memintal tali yang berjalan,sedangkan dalam menggerakkan perahu mereka seperti menarik sesuatu yang berat dengan kedua tangannya, dan barang itu ada di belakangnya. Sedangkan cara mendayung para nelayan Iraq, mereka seperti orang yang mendorong sesuatu yang berat di hadapannya.Jadi perahu mereka bergerak ke arah perahu itu menghadap.Sedangkan perahu Mesir bergerak sesuai dengan arah nelayan itu menghadap. Cara mana yang lebih mudah diantara keduanya? Pembuktiannya menjadi pembahasan ilmu pengetahuan alam dan ilmu menggerakkan barang-barang berat."

  1. Berani mengungkapkan pendapatnya: Sebelumnya kita telah menjelaskan bagaimana dia mengungkapkan pendapatnya secara ilmiah,bahkan sekalipun harus bertentangan dengan pendapat para ilmuwan besar.
  2. Pemikiran dan pandangannya tentang fenomena alam dan kemanusiaan: Hal ini dapat dengan jelas kita lihat pada pandangan Al-Baghdadi tentang khurafat (tahayyul) yang beredar sekitar bangunan piramid dan berbagai macam peninggalan Mesir kuno. Dia mengatakan, "Apabila orang berakal melihat piramid ini, dia akan memiliki pandangan yang berbeda dengan apa yang menjadi keyakinan orang awarn tentang orang-orang terdahulu, yaitu bahwa umur mereka panjang dan badan mereka besar, atau mereka memiliki tongkat yang apabila dipukulkan ke batu akan pecah. Padahal menurut akal, itu tergantung kepada kemampuan tekhnik dan arsitektur yang dimilikinya, menyatunya keinginan dan kemampuan, ketekunan dalam bekerja, dan memiliki peralatan yang mampu menyelesaikan pekerjaan itu."
  3. Keunggulan Al-Baghdadi dalam pemikiran ilmiahnya: Dalam tulisan-tulisan Al-Baghdadi kita menjumpai keunggulannya secara khusus dalam mengapresiasikan bentuk, gambar, dan peristiwa sehingga dengan mudah dapat tergambarkan oleh pembaca. Ini sekaligus menunjukkan pada kemampuan berpikirnya yang baik dan teratur, yang dapat kita kategorikan bahwa dia memiliki feeling morfologi yang tinggi. Tidak ada yang lebih menunjukkan hal itu, lebih dari tulisannya yang detil tentang piramid.
  4. Amanah dan berhati-hati dalam keilmuannya: Keberanian tidak ada artinya apabila tidak dibarengi dengan sikap hati-hati, amanah, dan kejujuran. Keberanian Al-Baghdadi secara ilmiah dibarengi dengan sikap kehatian-hatian dan kejujuran dalam mengutip suatu pemyataan. Hal itu sebagaimana yang dapat kita lihat dari tulisannya ketika berbicara tentang susunan kerangka tulang di daerah bokong (pantat), "Sedangkan tulang bokong, menurut Gelenus terdiri dari enam tulang, dan saya mendapatkan satu tulang dan saya mengganggapnya bahwa tulang bokcing itu satu. Lalu saya membandingkannya dengan mayat-mayat yang lain dan saya mendapatkan enam tulang sebagaimana yang dikatakan oleh Gelenus. Demikian juga pada kerangkakerangka mayat lainnya saya mendapat seperti yang dikatakannya, kecuali pada dua kerangka mayat saya mendapatkan satu tulang. Semua tulang itu persendiannya sangat kuat, dan saya tidak percaya itu. Akan tetapi saya percaya akan menyatunya bagian persendian tulang paling bawah."
  5. Demikian kita lihat ketelitian Al-Baghdadi ketika dia mengatakan dengan caranya sendiri, "Saya tidak yakin, dan bisa jadi pendapat saya tidak benar." Padahal sebenamya, tulang bokong berdasarkan pembagiannya terdiri dari lima tulang yang lengket, seakan-akan berbentuk satu tulang, sehingga dengan demikian jumlahnya adalah enam. Sedangkan dua kerangka tulang bokong yang ditemukan oleh Al-Baghdadi yang terdiri dari satu tulang, maka sebenarnya ini karena kerangka tulang yang ditemukan oleh Al-Baghdadi masih baru dan belum terlepas antara satu tulang dengan lainnya.
  6. Gaya bahasanya yang mudah dan tidak bertele-tele:

    Gaya bahasa Al-Baghdadi dalam tulisannya benarbenar sesuai dengan cara penulisan ilmiah dan dapat dengan mudah dipahami oleh akal seseorang. Gaya bahasanya lugas dan singkat, tidak bertele-tele, dan tidak memperhatikan kata-kata yang membuatnya dianggap berbeda dengan buku-buku pada masanya. Bahkan kita dapatkan gaya bahasanya lebih bagus dari gaya bahasa tokoh pencerahan, Rif'at Ath-Thahthawi, sekalipun jarak waktu telah memisahkan antara keduanya lebih dari enam ratus tahun

KOMENTAR MEREKA TENTANG AL-BAGHDADI

  • Ignas Kratchkovski, seorang orientalis Rusia, berkata, "Dia adalah seorang ilmuwan yang amat teliti, memiliki kecenderungan yang besar untuk melakukan percobaan ilmiah, dan berwawasan luas."
  • Ibnu Abu Ushaibi'ah,seorang sejarawan, berkata, "Dia orang yang terkenal mempunyai banyak ilmu, berkepribadian luhur,dan mempunyai banyak karya tulis. Dia mahir dalam ilmu nahwu,bahasa Arab, ilmu kalam, dan kedokteran."

SIKAP AL-QAFTHI TERHADAP AL-BAGHDADI:

Dalam bukunya, " Ikhbar Al-Ulama' Bi Akbar AlHukama'," kita dapatkan Jamaluddin Abu Al-Hasan AlQafthi mengkritik Al-Baghdadi habis-habisan dan mengklaimnya bodoh disertai cercaan atas berbagai kekurangannya. Di antara yang dia katakan, misalnya; "Saya telah bertemu dengannya dan saya mencobanya, dan ternyata saya mendapatkan dia seperti orang buta yang meraba-raba, akan tetapi mengaku memiliki penglihatan yang tajam. Saya tidak percaya itu, hingga saya bertanya kepada sekolompok ilmuwan dalam berbagai macam disiplin ilmu. Mereka mengatakan tentang sesuatu yang hanpir sama dengan apa yang saya ketahui tentang Al-Baghdadi."

Di antara yang dikatakannya lagi, misalnya;"Pada tahun 628 H, dia pergi ke Iraq untuk melaksanakan ibadah haji. Dia menderita sakit ketika berada di Baghdad, lalu dia mengobati penyakitnya dengan caranya sendiri. Dia kemudian meninggal dunia pada tahun 629 H. Buku-bukunya dijual dan saya menemukan di dalam bukunya sesuatu yang sangat tidak berharga dan jauh dari sempurna. Kita berlindung kepada Allah dari berbagai fitnah dan tuduhan."

Dari sini jelas, bahwa Al-Qifti memiliki dendam pribadi dan sangat dengki kepada Al-Baghdadi karena namanya dimuat dalam buku biografi para ilmuwan. Padahal ini tentu suatu kewajaran, karena para penulis biografi akan menulis ilmuwan yang terkemuka dan menyingkirkan orang-orang yang dianggap bodoh. Sebab apabila dia menulis biografi orang bodoh, tentu dia juga akan dikira bodoh. Dendam pribadi dan kedengkian AlQifthi ini juga diungkapkan oleh para penulis lain. Berikut pernyataan Abu Al-Falah Abdul Haya bin Al-Imad AlHambali dalam bukunya “Syadzrat Adz-Dzahab Fi Akhbar Min Dzahab "Dalam buku ini dibahas Abu Muhamamd Al-Baghdadi yang bermadzhab Syafi'i, menguasai nahwu dan bahasa, kedokteran dan filsafat, dan banyak menulis buku-buku," hingga dia mengatakan, "Al-Qifti telah berusaha menjatuhkan, menzalimi, dan merampas hakhaknya."

Demikian juga yang dikatakan oleh seorang ahli fikih dan bahasa dari Mesir, Ibnu Maktum. Dia tidak percaya perkataan Al-Qifti seraya mengatakan, "Dari perkataannya, nampak bahwa Al-Qifthi berbohong dengan apa yang telah dikatakannya. Ini merupakan kebiasaannya dalam menyerang orang-orang yang hidup pada masanya dengan cara menjatuhkan martabatnya dan mengklaim bahwa dirinya mengetahui kedudukan para ilmuwan dan pengelompokannya. Tidak sedikit pirn dari perkataan Al-Qifti tentang Al-Baghdadi yang mendekati kebenaran. Karena orang yang telah belajar dan membaca karyanya pasti akan mengetahui tentang hal itu."

Dalam hidup ini, memang ada orang yang selalu memiliki kebiasaan menjatuhkan orang lain, baik kepada kerabat, tetangga, dan orang-orang hidup pada masanya. Maka ketika dia mendengar seseorang meraih prestasi yang besar dalam satu bidang atau lebih lalu orang-orang mulai membicarakan dan menghormatinya, dia segera melakukan tindakan untuk mengingkarinya dan mengatakannya bodoh, tolol, dan sebagainya. Padahal sebenamya yang bodoh adalah dirinya sendiri dan tidak mau melihat penghormatan orang lain kepadanya, atau barangkali karena pergaulannya yang bebas dia tidak lagi mampu membedakan antara kerabat, tetangga dan teman, sehingga apabila iri dan tidak suka, dia langsung menjatuhkannya.

AL-BAGHDADI DAN DUKUN YANG MENDATANGKAN ROH:

Al-Baghdadi adalah orang yang logis, realistis, dan ilmiah serta menolak khurafat (tahayul). Tidak ada seorang pun yang tahu mengapa dia dipilih oleh dukun Inggris, R. H. Sonders sebagai contoh dalam bukunya "Isti'adatush Shihhah Wal Hifaz ‘Alaiha" yang diterbitkan pada tahun 1928 M. Dalam buku itu, dia mengaku bahwa roh Abdul Latif Al-Baghdadi bekerja sebagai penasehat spiritual dan bahwa dia selalu berkomunikasi dengan murid-muridnya dalam acara-acara menghadirkan roh, agar mereka mendapatkan nasehat berkenaan dengan masalah kehidupan, pengetahuan filsafat, ilmu kesehatan, dan kedokteran. Ini semua tentu penuh dengan khufarat dan kebatilan tentang seorang Al-Baghdadi dan riwayat hidupnya. Namun anehnya, buku inilaris manis,sehingga seorang penulis, Sir Arthur Conan Doyle sempat menerbitkan buku sejenis dan mempermainkan nama AlBaghdadi dengan cara yang sama.

Dalam buku "The Eastern Key" yang diterbitkan di London pada tahun 1964, yang juga berisi terjemah buku "Al-Ifadah Wa Al-l'tibar" dalam bahasa Inggris, para penulisnya mengatakan bahwa roh itu tetap kekal setelah jasad telah hancur. Mereka menegaskan bahwa roh mulia seperti roh Al-Baghdadi tidak hanya sekedar kekal, melainkan secara alami juga akan mengemban risalah dalam memberikan petunjuk kepada manusia, mengobati penyakit, dan meringankan penderitaan mereka.

Dengan demikian, menurut mereka, Al-Baghdadi setelah matinya menjadi "guru dimia yang membimbing sekolompok orang untuk kemaslahatan manusia." Para penulis itu juga mengatakan bahwa pertama kali mereka berhubungan dengan roh Al-Baghdadi pada tahun1957, dan dilakukan dengan acara ritual kerohanian, dan bahwa roh itu meminta kepada mereka kopi dari buku "Al-Ifadah Wa Al-I'tibar" dan buku tersebut lalu dihadiahkan ke musium Britania. Mereka juga mengatakan bahwa roh itu berjanji mengirim seorang penerjemah untuk menerjemahkan buku itu ke dalam bahasa Inggris. Dia benar-benar menepati janji dan mengirim seorang yang berkebangsaan Irak menjadi penerjemah buku itu."

Kita mungkin dapat membayangkan bahwa roh Abdul Latif Al-Baghdadi, kalau memang bisa berbicara— dengan izin Allah—dia akan mengatakan kepada orangorang Barat yang melihat sebagai berikut,

"Wahai orang-orang barat angkat kakilah kalian dari negara-negara Islam dan negara-negara dunia ketiga yang miskin. Berhentilah menguasai harta dan kekayaan alam mereka! Berhentilah melakukan tipu daya, setiap kali mereka ingin menyelamatkan diri dari cengkraman kalian!

Berhentilah kalian dalam memperalat Palestina, dan kembalikanlah Palestina kepada pemilik yangsebenamya, yang kalian siksa dengan tangan-tangan kalian dan melalui tangan anak angkat kalian "zionisme"

Berilah batasan yang jelas tentang "hak asasi manusia." Itulah kebiadaban yang kalian lakukan untuk menghancurkan negara-negara kecil dan merampas harta kekayaannya, kemudian terakhir kalian berteriak tentang hak-hak manusia.

Wahai orang-orang Barat, belajarlah menghormati agama orang lain dan mengakui nilai-nilai sosial yang luhur pada orang lain. Berhentilah mencampuri urusan orang lain dan bertindak semena-mena sesuai dengan keinginan hawa nafsu kalian yang justru semakin memicu timbulnya egoisme yang tak tertandingi

  • Tahu dirilah kalian! Karena umur kekuasaan kalian di muka bumi ini baru saja tiga abad, sedangkan umur kekusaan bangsa lainnya mencapai ribuan tahun. Ingatlah bahwa roda waktu terus berputar, dan tidak ada suatu bangsa pun di muka bumi ini yang akan bertahan kekal di atasnya!
  • Terakhir, apabila kalian memiliki niat untuk berdamai dan menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia, maka lihat masyarakat kalian yang rusak dan tidak bermoral, agar kalian terbebas dari prilaku seks menyimpang dan terhindar dari penyakit AIDS akibat
  • saling tukar dan ganti pasangan, dan agar anak-anak gadis kalian merasa terhormat dan tidak tenggelam ke dalam praktik seks bebas pada usianya yang sedang mekar.

Inilah yang barangkali kita yakini akan disampaikan oleh roh Al-Baghdadi, karena dia memang orang yang peka dan sensitif.

Artikel Terkait

Copyright Ⓒ 2024 | Khazanah Islam