Kamis, 26 September 2024

Mengenal Sekte Ahmadiyah

Salah satu gerakan Islam yang men∂impang dari keyakinan Ahlus Sunnah wal jama'ah, tetapi yang pada waktu yang akhir ini sangat pesat perkembangannya ternama dalam daerah daerah negara yang bukan Islam, atau dalam negara Islam dalam kalangan umatnya yang masih belum mendalam ilmunya dalam Islam, dapat kita katakana Ahmadiyah, yang berasal dari India. Dika Ahlus Sunnah wal jama’ah berkeyakinan, bahwa tidak ada Nabi lagi sesudah Nabi Muhammad s.a.w., maka gerakan Ahmadiyah ini mendasarkan keyakinannya, bahwa masih ada Nabi lagi sesudah Nabi Muhammad, yaitu Mirza Ghulam Ahmad, yang diakui terang-terangan seorang Nabi sesudah Nabi Muhammad, tetapi juga ia diakui sebagai Messiah yang dijanjikan dalam agama Kristen, Mahdi yang ditunggu-tunggu dalam agama Islam, Krishna atau Neha Kalank Evater yang diharap-harapkan kedatang annya oleh onang Hindu dan Mesio Darbahmi yang dapat kita umpamakan Ratu Adil yang akan menjelma kedua ini lagi untuk agama Zoroaster.

Terang-terangan keyakinan Ahmadiyah ini mengakui tentang Mirza Ghslam Ahmad, yang mendirlkan gerakan Ahmadian itu Nabi sebagai pengertian yang dimaksudkan dam agama Islam dan agama lain Islam itu. "In short, he was the Promised Prophet of every nation and was appointed to collect all mankind under the banner of one faith”. Dalam bahasa Indojnya keringkasannya: ",Beliau itu (Mirza Ghulam Ahmad) adalah Nabi yang ditunggu-tunggu oleh semua negara yang ditunjukkan untuk menghimpunkan semua manusia (diatas muka bumi ini) dibawas satu panji yaitu panji keyakinan” .

Dengan sendirinya keyakinan semacam itu bertentangan dengan kejakinan Ahlus Sunnah wal jama’ah, yang percaya bahwa tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad s.a.w. keyakinan ini adalah keyakinan i'tikad, yang dapat mengaklbatkan bagi Ahlus Sunnah itu kekufuran.

Gerakan Ahmadiyah ini didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad (1835 - 1908) dalam bulan Maret 1889, tatkala ia berumur 54 tahun, Ia berasal dari salah satu ketuarga bangsawan keturunan Mongo dari Punjab yang pindah ke Hindia dari Samarkand, khabarnya mungkin sekali dalam masa atau sekitar masa pemerintahan Babar.

Salah seorang moyangnya yang datang di India adalah Mirza Hadi Beg yang menurut keterangan Sir Lepel Griffin dalam kitabnya. "Punyab khiefs" pada masa hidupnya ditunjukkan menjadi qadhi yang daerahnya tidak kurang dari 70 desa sekltar Qadian, yang didirkan olehnya dengan nama Islampur Qazi. Sampai tujuh keturunaninya moyang Mirza Ghulam Ahmad ini menjadi pegawai negeri dan keluarga yang dihormati oleh pemerintah Inggris; jatuhnya tatkala golongan Sikh mendapat kekuasaan. Kantor pengurus besar gerakan ini didirikan oleh'Mirza Ghulam Ahmad tersebut di Qadian, sebuah kota kecil di Punjab (India) letaknya kira-kira 11 mil dari sebelah timur laut Batala, yang dihubung-kan oleh jalan kereta api. Pada waktu ia meninggal dunia dalam bulan Mei 1908 pengikutnya sudah berjumlah ratusan ribu orang yang bertaburan di seluruh tanah Arab, Afganistan dan sebagainya.

Sesudah Mirza Ghulam Ahmad meninggal dunia, yang menjadi khalifah yang pertama dalam aliran mazhab ini dipilih Hazrat Mau lawi Nuruddin, ketua suci dari gerakan itu. Dan dalam bulan Maret 1914 dengan takdir Tuhan khalifah yang pertama ini meninggal dunia. Lalu diangkatlah untuk menjadi khalifah yang kedua anak dari Mirza Ghulam Ahmad sendiri, yaitu Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad. khalifah yang kedua ini lahir pada tanggal 12 januari 1889, dan meneruskan usaha ayahnya yang mendirikan gerakan Ahmadiyah itu dengan segala kegiatan dan kecakapannya. Ia diangkat menjadi kepala gerakan Ahmadiyah sebelum berumur 25 tahun sesudah meninggalnya Maulawi Nuruddin, khalifah yang pertama tersebut diatas. Kemajuan yang dialami oleh pergerakan Ahmadiyah ini kelihatan pesat sekali. Dibawah pimpinannya banyak misi-misi yang dikirimkan kesana-sini dan cabang-cabang Ahmadiyah banyak bertambah dalam negara-negara seluruh muka bumi ini. Ribuan bahkan puluhan ribuan dari bermacam-macam bangsa di dunia ini masuk menggabungkan diri pada Ahmadiyah itu.

Lain daripada seorang yang cakap berbicara, muballigh yang ulung dalam gerakannya, terutama dalam bahasa Urdu, ia adalah seorang yang sangat pandai menulis. Kitab-kitabnya, baik yang tertulis dalam bahasa Urdu maupun yang sudah disalin ke dalam bahasa Inggris, tersiar ke seluruh bumi dengan bermacam-macam pokok pembicanaan yang penting-penting, Disamping kitab-kitab yang ditulisnya itu, yang disalin orang ke dalam bahasa asing ia membuat juga terjernahan Qur'an dengan tafsir-tafsir menurut paham gerakannya.

Beberapa kitabnya yang sudah disalin kedalam bahasa Inggeris, yang kita sebutkan yang terpenting : The New World Order of Islam, The Economic Structure of Islam Society, A Present to the Prins of Wales, An Introduction to the Study of the Holly Qur'an. Life and Teakhing of the Prophet Muhammad, The Ahmadiyah Movement in Islam dan Ahmadiy at or true Islam, yang diterbitkan oleh The American Fazl Mosque, Washington D.C. dalam tahun 1951, yang memberỉetakan uraiannya mengenai gerakan Ahmadiyah Qadian dalam Relegious Conferences di Amerika.

Pada waktu ini gerakan Ahmadiyah ini tersebar di seluruh dunia. Pemeluk-pemeluknya berjumlah tidak kurang dari setengah milyun, sebagian besar terdapat di India dan Pakistan. Hampir tiap propinsi di India ada anggota Ahmadiyah ini, begitu juga pada beberapa tempat di Afganistan, diantara penduduk yang berbahasa Pashto dan Persi. Disebelah selatan dan timur India, pemeluk-pemeluknya terdapat di Ceylon, Birma, kerajaan-keraajaan Malaya dan pada umuminya Tanah Semenanjung. Banyak majalah-majalah yang diterbitkan dalam bahasa Inggeris dan dalam bahasa Melayu.

Di Tiongkok tidak terdapat misi yang tetap, tetapi dalam kitab The Muslim World, yang dicetak di Istambul dalam bahasa Turki dan yang ditulis oleh seorang pelancong yang ternama, Sheikh Abdul Rasjid Ibrahim, seorang terpelajar yang berasal dari Qazan dan anggota parlemen Rusia, diterangkan, bahwa disanapun terdapat anggota-anggoetanya, meskipun hubunganya dengan Pengurus Besar gerakan Ahmadijah itu di Qadian belum ada.

Juga di Philoppina terdapat gerakan ini, dan pada waktu yang akhir ini juga di Indonesia, yang masuk melalui Aceh, Minangkabau dan terus ke Jawa. Baik di Aceh maupun di Minangkabau gerakan ini mendapat tantangan yang hebat, "diantaranta kita masih teringat, bagaimana Alm. Dr. H.A. Karim Amrullah, bapa dati Hamka, menulis sekian banyak risalah-risalah yang tajam-tajam terhadap gerakan ini; sebuah diantaranya ialah Al-Qaulus Sahih, yang diterbitkan baik dengan huruf Arab maupun dengan huruf Latin. Reaksi di Jawa pertama timbul dibawah pimpinan gerakan Persatuan Islam. Perdebatan di Jakarta antara gerakan Ahmadiyah ini dengan salah seorang guru dari Persatuan Islam itu, tuan A. Hassan, yang berhari-hari lamanya, tidak dapat dilupakan oleh umat Islam di Indonesia, Untuk menghadapi lebih lanjut gerakan ini, dimana-mana berdiri Komite Pembela Islam, dengan organisasinya "Majalah Pembela Islam".

Perlu kita catat disini bahwa MIAT, Majelis Islam A'la Indonesia yang menjadi federasi dari perkumpulan-perkumpulan Islam di seluruh Indonesia, memutuskan dalam kongresnya di Surabaya tahun 1941 tidak dapat menerima gerakan Ahmadiyah Qadian ini menyadi anggotanya berhubung i'tikad kenabian sebagai sudah diuraikan diatas.

Di daerah-daerah yang terletak di sebelah barat dan utara Pakistan pemeluk gerakan ini terdapat di Bokhara, Iran, Irak, Saudi Arabia dan Syria.

Mengenai Afrika diterangkan bahwa: cabang-cabangnya terdapat di Mesir, Zanzibar. Natal, Sierra Leone, Gold Coast, Nigeria dan Maroeco, dan juga dipulau Mauritius. Di Mauritius terbit majalah dalam bahasa Perancis.

Di Eropa gerakan ini terutama terdapat di Inggris dan Perancis. Tetapi kemudian karena kegiatan propaganda muballigh-muballighnya, terutama penerbitan-penerbitan risalahnya, missi itu meluas ke Spanyol, Itali, Belanda, jerman dan Switserland.

Di Amerika gerakan ini berdiri baru kira-kira dalam tahun 1945, tetapi kemajuannya pesat sekali sehingga pemeluknya sudah beratus-ratus ribu terutama dari bangsa Amerika sendiri dan yang ingin memeluk agama Islam. Tidak kurang dari 20 cabang di Amerika ini. Mula-mula terbit majalah triwulan di Chicago, yang banyak membawa hasil bagi kemajuan gerakan itu, bernama The Muslim Sunrise. Kira-kira 1950 pengurus gerakan di Chicago itu dipindahkan ke Washington dalam sebuah mesjid The American Fazl Mosque, Washington D.C. Gerakan ini juga menjalar sampai ke Trinidad, Brazil dan Costa Rica di Amerika Selatan.

Menurut berita juga di Australia sudah mulai ada gerakan ini. Akhirnya kita catat bahwa muballigh-muballigh dari gerakan Ahmadiyah itu banyak yang cakap-cakap dan lancar berbicara dalam bahasa Inggris diantaranta dapat kita sebutkan Sir Muhammad Zafrullah Khan, Menteri Luar Negeri Pakistan, yang tidak asing lagi bagi dunia Islam Internasional.

Gerakan Ahmadiyah yang kita bicarakan di atas ini adalah gerakan Ahmadiyah yang dinamakan Aliran Qadian. Tetapi ada gerakan Ahmadiyah Lahore, yang juga sangat aktif di seluruh dunia dan yang ada juga cabangnya di Indonesia ini.

Gerakan Ahmadiyah Lahore ini berlainan dengan gerakan Ahamdiyah Qadian. Perbedaannya dapat dibaca orang dalam sebuah risalah yang bernama "Asas-asas dan pekerjaan Gerakan Ahmadiyah Indonesia (Centrum Labore)", yang disusun oleh Sdr. Soedewo dalam tahun 1937 pengarang Terjemah Qur'an bahasa Belanda dan kitab-kitab lain yang sudah dikenal dalam kalangan intelek di Indonesia. Terjemah Qur'an bahasa jawa sedang dikerjakan oleh Sdr. jojosujoto.

Terutama gerakan Lahore ini mendasarkan keyakinannya bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu hanyalah seorang Mujdaddid. Keyakinan yang masih dekat dengan Ahlus Sunnah berhubung dengan kemungkinan bahwa tiap-tiap 100 tahun Tuhan mengutuskan seorang Mujdaddid pembaharu Agama kedunia ini. Tetapi ada golongan Islam yang juga masih menentang keterangan-keterangan tersebut.

Previous
« Prev Post

Artikel Terkait

Copyright Ⓒ 2024 | Khazanah Islam